Jangan bicarakan asmarah
jika belum baligh.
Apakah anda sudah
mengenal cinta,? Seperti apa cinta itu sesungguhnya.? Lantas bagaiamana rasanya,?
Menurut hasil survey yang ada cinta itu nikmat dan membutakan. Entah itu benar
atau tidak. Lantas survey dari mana, apa dari media ternama. Tentu bukan ini
hanya survey bodong yang sering ku tanyakan pada kawan sejawat yang senang
memadu / beradu kasih. Kenapa ku sebut demikian, ya kalau tidak ada kasih
sayang pasti timbul pertengkaran.
Katanya Froom, cinta murni itu hanya bertahan
selama 6 bulan, selebihnya bukan cinta lagi. Itu hanya sekedar hasrat pribadi
yang tidak sanggup / tidak ingin
melepaskan seseorang saja, bisa saja itu dikatakan sungkan ya atau sering
disebut rasa malu. Lah cinta ada rasa malunya sekarang ya? Kok mereka gak malu
jika berpacaran terksposes ke ranah publik ? mungkin saja malu konotasi yang
berbeda pada diri mereka hanya bersifat individualisti tidak pada publik. Ingat
bro,.. kebebebasan itu terbatas tapi kita juga harus menyamakan persepsi dulu
biar tidak berbeda pendapat.
Ahhh, ini hanya bicara
ngawur aja... teori dari mana itu coba,? Ya beginilah jika teori
diartikulasikan diri sendiri dan tidak dari berdiskusi atau membaca buku hingga
habis. Jadi mohon maaf jika penulis nantinya akan menulis secara nglantur
mengenai cinta dari sudut pandang penulis. Pembukanya sudah, sekarang ayoo main
di isinya, agar bisa mengenal persepsi penulis mengenai cinta - jodoh.
·
Cinta
Bila kita mendiskusikan
tentang cinta, tentu tidak terlepas dari hasrat, nafsu atau apapun itu namnya
pokoknya yang enak- enak, itulah yang disebut cinta. Makanan enak, apa bisa
disebut cinta, tentu saja bisa tapi bukan namanya cinta hanya sudut pandang
tertentu saja yang kamu cintai hahaha ngawur.!! Cinta itu tidak terbatas pada
subjek sajaloh tapi juga objek, untuk kali ini kita hanya akan membahas
mengenai cinta dari subjek aja. Cinta pada manusia ke manusia lainnya yang
sering kita lihat bertebaran dimana pun itu.
Fenomena cinta saat ini
yang sering kita temui dan banyak diakui oleh aktor yakni dengan berpacaran,
tapi apa mereka benar- benar mengenal cinta?. Ya mungkin hanya sekilas saja
mereka cinta setelahnya itu hoax. Jadi bagaimana dong? Ya mereka hanya mengenal
mengenai nafsu semata, karena beberapa faktor saja sehingga mereka mencintai
orang tersebut, kata Schutz itu
bagian dari because motif dan in order to motif, dan orang itu tidak bisa terlepas
dari semua hal itu.
Bila kita melihat orang
berpacaran itu asas cinta mereka karena fisik, harta, tahta / dikdayah /
popularitas. Itu sangat wajar, tentu kita dalam mencari pasangan akan
mempertimbangkan beberapa aspek namun aspek tersebut tidak sepenuhnya mutlak,
itu hanya secara garis besar saja. Sedangkan yang lainnya pasti akan berbeda
tergantung diri anda mau menilai pasangan anda dari sudut mana. Bisa jadi anda
menilainya dari hati bukan dari yang tampak saja.
Berpacaran menurut
penulis itu tidak mengenal cinta. Kasih sayang, atau apalah menurut pembelaan
kalian semua. Bagi penulis berpacaran itu hanya pelampiasan saja, pelampiasan
apa nih maksudnya? Pelampiasan atas nafsu yang tidak tersampaikan, bisikan
bisikan mahluk astral yang sekiranya memikat untuk didengarkan. Mereka yang
menjalankannya hanya terbatas pada nafsu, jika nafsu sudah habis mereka akan
mencari lagi, lantas seperti barang buangan dong?
Lahh.... maunya gimana,
coba deh lihat sekarang seperti bagaimana anda yang berpacaran puluhan tahun
lalu tidak diberi kepastian malah ditinggal nikah dengan mahluk lainnya. anda
hanya mendapatkan undangan saja, ya itu pun kalau anda dapat dan anda ingin
hadir di pesta pernikahannya dia. Coba aja anda bayangin semua itu seperti apa
anda jika melakukan hubungan pacaran, namun ujung- ujungnya putus tidak menuai
kejelasan.
Anda tau pacaran itu
banyak omong kosongnya tapi tetap saja anda lakukan. Ini tidak terjadi karean
aktor membutuhkannya, tapi anda sendiri pun juga membutuhkannya, benar bukan. Harus
benar dan pokoknya selalu benar. Duhh penulis mah sukanya maksa aja. Sekarang coba anda lihat diri anda, apa benar
hal itu atau ini semua tulisan ini hanya hoax semata. Pastinya shh ada unsur
hoaxnya karena ini dari percakapan ngawur semata.
Ahhh, kayak penulis gak
pernah pacaran saja berani bilang gitu,. Saya mah sukanya melempar wacana, jadi
bila anda menanyakan hal yang demikian, coba bayangkan sendiri jawabannya. Kalau
ia memang ia, kalau tidak ya bisa jadi tidak, semua tergantung persepsi anda. Pastinya
saya sudah menjelaskan pada diri anda apa sih cinta dalam konotasi pacaran yang
katanya enak bagi para aktor, tapi nyatanya itu tak semanis kata- kata mutiara.
Jangan dilakukan, karena kasih sayang / cinta itu bisa didapat dari sudut
pandang yang berbeda.
·
Jodoh
Jodoh itu berbeda loh
dengan cinta, kok bisa? Ya bisa dilihat dari katanya aja sudah beda. lalu,
seperti halnya yang dirasakan duluan mana antara cinta dan jodoh, seperti
halnya pertanyaan ngawur ini duluan mana antara ayam dan telur, ini semua
tergantung pada persepsi penjawabnya. Ahh persepsi persepsi lagi bisa gak kita
hanya berpaku pada 1 jawaban pasti. Hahahaha bagi penulis semua itu tidak bisa
karena kita harus mengambil pendapat orang lain untuk mencari jawaban
terbaiknya.
Oke kita kembali fokus,
pada pendapat awal saya beranggapan bahwa jodoh merupakan cerminan jati diri
kita sesungguhnya, jika kita orangnya malas maka jodoh kita juga malas, jika
kita orangnya kurang baik maka jodoh kita juga kurang baik, sebagaimana kita
selama ini. Namun hal itu terbantahkan teman saya yang sekiranya lebih expert
mengenai hal itu karena ditunjukkan dari ayat al quran, bukankah semua yang ada
di al quran sudah pasti dan kita harus meyakini itu semua. Kitab babon rek,,,
iku kayak skripsi ada kitab babon e ae.
Surat
annur ayat 26 salah satu tafsirnya menyebutkan bahwa
sebaiknya kita seleksi dalam memilih pasangan hidup. Fitrah manusia ia pasti
ingin dapat yang baik. Jika pada awalnya seorang tidak berpasangan dengan yang
baik maka itu bisa di jadikan sebagai ladang dakwah untuk menjadi baik bersama.
Namun jika tidak bisa, maka itu seperti penjelasan surat at taghobun ayat 14, yang menjelaskan akan ada dari
keluargamu yang akan menjadi musuhmu.
Lah lantas apa yang
harus kita lakukan atas semua ini. Ya kita hanya bisa memperbaiki diri sendiri
untuk menjadi yang terbaik agar bisa mendapatkan yang baik pula. Ahh kalau gak
gitu biasnaya sihh penulis itu minta yang enggak enggak sama allah, agar diberi
yang terbaik, karena kita tidak akan tau yang seperti apa dan menjadi apa,
jadinya mintanya suka ngawur dan meminta hal yang tidak mungkin hahaha. Ahh entah
apa yang dipikirkan penulis.
Tapi memang sudah
dibenarkan manusia akan dijadikan berpasang- pasangan laki dengan perempuan loh
ya, bukan sejenis loh. Lantas kita hanya bisa memberikan doa terbaik kata teman
saya mah, perbanyak istiqfar, banyakin sholat malam dan dhuha, jangan lupa doa
fajar dan senjanya. Nah toh kurang manteb mana coba sudah banyak jalannya,
tinggal kitanya aja mau menjalaninya atau enggak. Ingat tuh,
****
Sudah cukup ulasan hari
ini, mengenai omong kosong penulis akan persepsinya yang penuh khayal, tapi ada
beberapa yang benar lohh, karena ini mengandung unsur subjektifitas maka
maafkan jika ada salah pemahaman. Karena ini hanya sebagai pelampiasan apa yang
ada di kepala semata, sayang jika tidak disalurkan. Tapi untuk doa doanya
beneran loh, bisa di coba kalau ingin sukses kalau bisa ditambahi 100x surat al
iklas setiap harinya biar topcer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar