jadi PNS Enak gak sih ? ( persepsi
penulis )
Bagi anda yang menunggu
untuk menjadi pns mungkin inilah waktu yang tepat untuk berjuang. Ya tentu hal
ini dikarenakan dalam waktu dekat CPNS akan segera dibuka, tentu peminatnya
tidak sedikit namun yang tidak berminat pun juga ada. ini hajatan besar lohh
kok bisa ada yang gak minat,..?? ya namanya saja selerah, apapun bebas asalkan
tidak ngawur.
Bagi seorang yang sudah
menunggu ini tentu tidak akan melewatkan kesempatan itu begitu saja, ia akan
mengerahkan seluruh armadanya untuk memenangkan event pemerintah ini. Banyak cara
yang digunakan, bisa belajar secara mandiri, pergi les, latihan fisik, minta
doa doa ke kyai, bahkan ada rela semedi dan belajar ilmu ke dukun biar lolos
hajat ini. Sunggu mengesankan bin sesat., tapi ada satu cara yang katanya tidak
berlaku disini.. tapi penulis tidak mau mengatakannya hahaha.
Oke, kita kali ini akan
membahas kenapa sihh jadi PNS, tapi kenapa juga gak harus jadi PNS.
1. Orientasi
Kerja
Hal awal yang menjadi perhatian itu kerja
jadi PNS bagian orang mengatakan enak. Masak ia shh enak...?? lihat saja banyak
PNS yang kelihatan lebih santai kerjanya dari pada mereka yang kerja sebagai
wirausaha ataupun pekerja swasta. Mereka hanya berleha- leha di kantor
menikmati fasilitas yang ada, dan menikmati kerja surga dunia.
Lahh kok penak ngunu... gundulmu ngunua,..
kerja PNS itu sama saja dengan kerja lainnya, mereka kerja layaknya orang
normal. Mungkin saat itu ada waktu senggang dan belum ada deadline jadi mereka
tidak terlihat sibuk. Sejatinya mereka juga sibuk seperti pegawai kantoran
umumnya namun tidak terihat di masyarakat sekarang ini.
Kerja mereka juga memiliki target, namun
targetnya berbeda dengan target pekerja swasta. Target khusus dari kantor dan
melayani masyarakat, itu lah yang berbeda. Sedangkan kalau kerja swastakan
targetnya memangsa masyarakat sebagai konsumen. Nah.. lohhh gimana coba..
aslinya sama namun Cuma beda job dan orientasi saja.
2. Jam kerja
Mereka yang berkerja sebagai PNS, kerjanya
disesuaikan dengan tanggal pada umumnya. kalau ada warna merah libur kalau
hitam masuk. Sedangkan kalau pekerja swasta, ya suka- suka mereka... ada yang
biasa selalu masuk adapula yang bisa gak masuk sama sekali. Lahh kok bisa....??
ya bisa dong.. dia kan pengusaha.. jadi kerjanya flesibel mau kerja apa enggak
yang penting pemasukan selalu ada.
Sedangkan jam kerja pegawai PNS pun dituntut
untuk kerja mulai jam 7 pagi hingga jam 5 sore... capek boss... belum lagi
kalau ada acara kantor dan diajak temen pasti molor sampe malam itu gak pulang-
pulang. Sedangkan bagi mereka yang berkerja di bidang swasta berbeda. Ada yang
berkerja secara shift adapula yang kerja
didasarkan target.
Nah lohh... ini yang enak.. kerja berdasarkan
target, kalau targetnya terpenui maka gak masuk pun tak apa- apa. Tapi kalau
tetap melanjutkan untuk kerja bisa jadi yang berkera melebihi target akan
mendapatkan bonus tersendiri. Sedangkan kalau
PNS ya masuk lah tiap hari.. wong itu jam kerja mereka... bolos pun akan dikei
SP dan bisa saja diberikan sangsi.
3. Gaji
Wahh kalau masalah gaji ini masalah yang
sangat sensitif sekali... tentu karena akan membuat iri.. mebuat iri siapa
pihak swasta atau pihak PNS. Ya tergantung persepsi lahh... lahh kok bisa.,
bisa dong bagi mereka yang berkerja dibawah standart sehingga hasil produksi
tidak mencukupi sehingga berimbas pada upah yang diterima. Namun terkadang upah
yang sesuai standart bagai perkerja swasta bagi mereka juga dibilang belum
mencukupi. Lantas bagaimana jika PNS.
Kalau PNS mah gajinya standart- standart aja,
yang penting cukup. Beda dengan swasta, dapat dibilang gaji pegawai PNS paling
bawah lebih kecil dari pada pegawai swasta. Nah lohh upahnya lebih banyak
pegawai swasta bukan. PNS mah bisa apa, asalkan PNS gak macem- macem pasti cukup.
Lalu apa yang membuat PNS begitu menarik dari
sisi gaji. Ya memang PNS tidak bisa menjadikan anda kaya, tapi PNS mempunyai
tunjangan hari tua yang mencukupi pekerja jika sudah tidak berkerja lagi. jadi
bisa anda bayangkan saat umur 60 tahun anda masih digaji oleh pemerintah
meskipun tidak seberapa namun anda masih memiliki penghasilan tetap.
Sedangkan jika dengan swasta, memang diawal
pekerja diberi upah yang diatas PNS. Mereka bisa membeli apapun yang mereka
inginkan namun pada hari tua bagaimana?... itu yang masih menjadi pertanyaan. Jadi
harus memiliki persiapan berhemat yang baik jika tidak ingin kedodoran pada
hari akhirnya. Nah lohh.
4. Banyak
Skandal katanya
Jadi pejabat publik tentu tidak lupat
mendapat ujian. Harta – Tahta – Wanita, ya hal itu umum bagi mereka yang
memiliki jabatan lebih besar pasti mendapat ujian ini berlaku secara umum lohh.
Bagi mereka memiliki iman yang tidak kuat tentu pasti akan tergiur, namun yang
jadi sialnya jika menjadi PNS lebih sering terekspose, sedangkan untuk pekerja
swasta hanya untuk menjatuhkan lawan saing saja. Nah.. loh gimana ni...?? kok
bisa
Semua itu karena menjadi pejabat publik ini
lebih sering tampak dan sudah mendapat nilai positif dari masyarakat. tentunya
tak selamanya nilai positif itu akan selalu terlihat positif ada saja yang
ingin melihatkan sisi negatinya. Hal ini lah yang di ekspose ke publik dan
menjadi perbincangan yang hangat dan menarik. Sedangkan mereka yang berkerja di
sektor swasta bisa jadi dianggap normal – normal saja, padahal mereka juga sama
melakukan hal negatifnya seperti pegawai lainnya.
5. Bisa
menjadi idaman
Nahh.. ini yang ditunggu- tunggu, menjadi
seorang PNS bisa menjadi idaman bagi beberapa kalangan. Kok bisa..??? tentu
bisa dong... hal ini dikarenakan mereka yang memiliki pekerjaan tetap bisa
dibilang mapan dan sanggup mencukupi kebutuhannya secara pribadi. Ya aslinya
hal ini tidak berlaku bagi mereka yang berkerja di sektor PNS, asalkan mereka
mampu mencukupi kebutuhannya tentu sudah cukup.
Namun hal ini jarang.. karena berkerja di
sektor swasta pun memiliki hasil yang tidak menentu dan rawan terkena putus
kerja. Nah lohh..., tapi bagi mereka yang memiliki jabatan yang istimewa tentu
tidak menjadi halangan, upah sudah lebih- lebih. PNS pun bisa kalah, bisa jadi
orang seperti merekalah yang tidak tertarik , karena sudah nyaman dengan yang
sekarang.
Jadi faktor untuk menjadi idaman hanya mereka yang
memiliki kemapanan untuk mampu mengarungi samudra dunia yang luas dan terjal. Tidak
peduli mereka seorang pegawai negara ataupun berkerja di sektor swasta. Semunya
bersifat relatif saja kok, jadi tenang aja.
Ahhh, ini semua hanya bualan
penulis.. yang bisa jadi terprovokasi postingan teman- temannya yang
membandingkan kenapa sihh harus jadi PNS, nah... semua itu relatif, namun bagi
mereka yang sudah memiliki kenyamanan berkerja ditempat tersebut tentu tidak
akan tergiur, namun bagi mereka yang belum memiliki penghasilan dan merupakan
salah satu cita- citanya maka mereka akan mengikuti dan mengadu doa disana
kelak.
Ini hanya bersifat
imajinatis semata, jadi disarankan untuk tidak tersinggung. Jikalau ada yang
tersinggung maka penulis dan segenap jajaran imajinasinya meminta maaf sebesar-
besarnya. Karena telah melontarkan pemikiran yang aneh bin ajaib. Terima kasih
atas segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar