Sebuah prespektif mengenai jodoh
yang islami merupakan salah satu idaman bagi sebagian orang tua. Kenapa demikian,
karena bagi mereka seorang yang memiliki pemahaman mengenai agama. Dapat dikatakan
memiliki aklaq, tata krama, dan cara beribadah yang baik merupakan hal penting
dari pada sekedar memiliki uang yang berlimpah, jabatan maupun sebagainya.
KARENA... mereka berpikir bahwa, sebenarnya uang maupun harta duniawi itu bisa
dicari namun saat anda menilai dari agamanya tidak akan didapatkan semudah itu.
karena hal semacam itu sudah tertanam dari lahir maupun membutuhkan proses yang
lama dalam membentuk kepribadian yang baik itu.
Selasa, 24 Maret 2020
Selasa, 17 Maret 2020
Prespektif menjadi seorang guru 1
Pada artikel ini saya akan
mencoba menjelaskan sudut pandang guru menurut saya, tentu dapat dikatakan ini
sangat subyektif. Ini hanya atas dasar pengalaman dan apa yang saya lihat saja,
mungkin agak berlebihan dan kadang kala akan berbeda dengan sudut pandang
kalian. Karena ini hanya bersifat opini semata, maka selamat menikmati dan siap
untuk dikritik.
PERTANYAAN SERIUS; “APA
ANDA YAKIN MENJADI SEORANG GURU ?”
Sabtu, 14 Maret 2020
Orang tua dan harta yang diinginkan
SUDUT MATERIALISTIS
ORANG TUA
“Tidak ada orang tua yang ingin
anaknya hidup susah.” Motto tersebut dapat diartikan dalam prespektif yang
bermacam- macam karena hidup susah memiliki arti yang luas. Sebagaimana tidak
menjadi orang kaya, hidup mapan atau bisa dalam berbagai macam hal yang penting
bahagia. Pola pikir yang semacam inilah yang menjadikan kata hidup susah
menjadi momok tersendiri dalam melihat hari kedepan. Termasuk dalam pola
memilih pasangan.
Jelas artikel ini merupakan
lanjutan dari artikel sebelumnya yang menurut saya lingkup pembahasannya
terlalu luas. Untuk itu saya lebih mempersempit pembahasan yang lebih tertuju
pola pemilihan pasangan didasarkan atas unsur duniawi, melihat segalanya dari
harta, jabatan, prestise, maupun kekuasaan semata. Menurut hasil diskusi yang
sudah berjalan; mereka mengatakan hal ini adalah orang yang meterialistis, tapi
bagi saya tidak ada namanya orang materialis bagi mereka yang mampu menyanding/
berjalan selaras dengan orang tersebut. jadi materialis dalam pola pikir saya
hanya batasan semu secara vertikal dalam kelas sosial.
Langganan:
Postingan (Atom)