Sebuah prespektif mengenai jodoh
yang islami merupakan salah satu idaman bagi sebagian orang tua. Kenapa demikian,
karena bagi mereka seorang yang memiliki pemahaman mengenai agama. Dapat dikatakan
memiliki aklaq, tata krama, dan cara beribadah yang baik merupakan hal penting
dari pada sekedar memiliki uang yang berlimpah, jabatan maupun sebagainya.
KARENA... mereka berpikir bahwa, sebenarnya uang maupun harta duniawi itu bisa
dicari namun saat anda menilai dari agamanya tidak akan didapatkan semudah itu.
karena hal semacam itu sudah tertanam dari lahir maupun membutuhkan proses yang
lama dalam membentuk kepribadian yang baik itu.
Saat bekal ilmu agama dirasa
kurang, otomatis akan diblacklist dari daftar calon mantunya. Sungguh unik jika
kita memiliki indikator dalam prespektif agama. Saya pikir lebih mudah
terjemahkan jika anda memiliki banyak uang sehingga bisa meluluhkan orang tua
yang materaiistis. Namun saat anda berbicara mengenai agama itu hal yang
berbeda. Bisa anda bayangkan seberapa banyak macam jenis agama di dunia ini. Bila
kita spesifikkan dalam 1 agama, semisal agama islam. Dalam agama islam pun
masih banyak beragam jenisnya,. Toh.... semakin bingungkan kalau indikatornya
agama. Saat ajaran maupun madzab anda berbeda maka akan terasa perjuangan yang
anda hadapi.
Bisa saya bayangkan jika orang
tua itu sangat ideologis, semisal harus golongan A maka harus ajaran tersebut
yang akan dipilih. Lah semisal ini anda golongan B, maka anda harus mempelajari
ajaran golongan A jika anda ingin benar bersamanya, atau anda melakukan
pendekatan yang berbeda kepada orang tua calon anda. Ya dapat dikatakan hal
tersebut merupakan salah satu perjuangan anda untuk mendapatkannya. Meskipun tidak
dengan jalan harta tapi anda memiliki agama yang anda banggakan dan itu
merupakan salah satu modal yang cukup besar bagi mengarungi rumah tangga.
Sekarang kita lihat mereka yang
lebih mengedepankan agamanya dari pada ekonominya. Dalam berbagai kasus, sering
hancurnya rumah tangga seseorang dikarenakan banyak tuntutan dalam pasangan
tersebut, baik materil maupun non materil. Namun jika anda sudah mengetahui
ilmunya dan triknya insyallah akan lebih mudah. Lah ilmu dari segala ilmu itu
ada dalam al-quran dan hadits. Maka dari itu barang siapa yang sudah memahami
hal tersebut insyaallah tidak akan tersesat malah akan mendapatkan petunjuk
yang baik benar, bahasanya shh hidayah.
Kok bisa begitu, .....
Mungkin hal semacam ini tidak
bisa dinalar, karena hal itulah yang terjadi jika anda berpegang teguh dalam
agama dan mengabaikan namany rasionalitas. Serius.... saat anda berjuang
ataupun memperjuangkan segala sesuatu yang baik dan benar dijalan allah, allah
sendiri yang akan memberi tahu jalan itu. bisa anda bayangkan bila jalan itu
lurus kenceng, mulus tidak ada kata macet ataupun hambatan lain.
Hal semacam inilah yang di
idamkan bagi mereka (orang tua) yang memiliki sudut pandang bahwa agama itu
lebih baik dari hal lainnya termasuk ekonomi. Namun semua itu berlaku bagi
mereka (orang tua) yang benar- benar memiliki konsistensi ucapan. Sebagaimana hal
tersebut kadang orang tua memandang dikemudian hari apa yang diinginkan tidak
tercapai dan sering kali menyalahkan pihak pasangan, karena tidak sesuai
ekspetasi. Bisa jadi orang tua semacam ini kurang menanamkan rasa iklas dalam
dirinya. bisa menjadi boomerang bagi dirinya sendiri jika sikap iklas itu tidak
ada, dan menuntut lebih dari pihak pasangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar