ANALISIS
DISKURSUS
IKLAN
SHAMPO SUNSLIK BLACK SHINE
SHAMPO SUNSLIK BLACK SHINE
Indonesia merupakan mangsa pasar
terbesar di asia tenggara. Hal ini tentunya dikarenakan sumber daya manusia
yang melimpah yang dimiliki bangsa ini. Tentunya hal ini meliputi perkembangan-
perkembangan yang terjadi pada beberapa sektor yang ada di indonesia. Misalnya pada
sektor sosial, ekonomi, politik, dan
budaya.
Meski
begitu hal yang paling dominan diantaranya pada sektor ekonomi dengan bentuk industrialisasi. Sebagaiaman
kita tentunya dapat melihat banyaknya area industrialisasi diarea pinggiran
kota sebagai tempat pengelolaan barang- barang kebutuhan masyarakat tersebut.
Hasil proses industrialisasi
tentunya dalam hal ini merupakan mangsa pasar baik kaum dominan maupun kaum
minoritas. Sebagai pihak yang menjadi sasaran produk tentunya masyarakat harus
mengenal produk yang dipasarkan itu.
Hal
ini tentunya bertujuan untuk memberi gambaran umum produk pasaran maupun
keunggulan dari produk tersebut.
Salah satunya dengan cara membuat iklan atau promosi melalui berbagai media. Media dipilih karena
pada dasarnya ini telah menjadi arena reproduksi dan produksi realitas sosial.
Oleh karena itu media berlomba-lomba mengkonstruksi realitas sosial untuk
memenangkan makna oleh kekuasaan tertentu (Endrawati, 2014 : 31).
Iklan tentunya merupakan salah satu
daya penarik bagi masyarakat.
Pada
dasarnya periklanan merupakan media komunikasi komersil dan nonpersonal tentang
sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak
target melalui media bersifat massal
(Monle Lee dan Carla Johnson. 2004: 3). Iklan berbeda dengan informasi
atau pengumuman. Ini bisa dilihat dari ragam bahasa, retorika penyampaian, dan
daya persuasi yang diciptakan (Mulyana, 2005 : 64). Salah satunya adalah dengan menggunakan ambassador artis atau aktor yang sedang
naik
daun, perempuan “cantik”,
laki-laki
yang
maskulin hingga pada para ahli- ahli tertentu. Secara keseluruhan penampakan yang ada
dalam
iklan
tersebut
adalah
kontruksi atas pengetahuan yang dimiliki sang pembuat
iklan.
PEMBAHASAN
Pengetahuan merupakan hasil produksi
manusia yang diimplementasikan dalam berbagai bidang. Pada dasarnya pengetahuan
bersifat luas, tidak hanya meliputi bidang sosial melainkan juga pada scientis. Pengetahuan yang diproduksi
oleh individu pada umumnya bersifat dinamis. Hal ini dikarenakan pengetahuan terus dapat dikembangkan menjadi lebih kompleks. Pengetahuan pada
umumnya terbentuk tidak secara mendadak namun secara bertahap. Pembentukan dari
pengetahuan didasarkan atas fakta empiris maupun atas ide-ide yang dimiliki individu.
Ini
artinya
pengetahuan bisa dikatakan sebagai suatu yang objektif. Pengetahuan yang
diproduksi oleh individu dapat mempengarui pola pikir mereka dalam
bermasyarakat. Sehingga hal ini menyebabkan pengetahuan memiliki peran sentral
dalam masyarakat. Namun
secara
garis
besar
pengetahuan
dapat
juga
digunakan
sebagai
alat
representasi
kekuasaan.
Kekuasaan pada umumnya bersifat
divergen (Martono, 2014: 47). Kekuasaan
semacam ini merupakan hasil implikasi atas keinginan setiap individu untuk
mempengarui orang lain. Secara tak langsung kekuasaan bersifat memaksa. Hal ini
tentunya dapat dilihat dari kepatuhan individu dalam melakukan segala tindakan
atas perintah kekuasaan tersebut. Dalam pengkokohan kekuasaan dilakukan dengan
berbagai cara. Dalam hal ini tentunya menimbulkan beberapa prespektif yang
berbeda setiap individu. Salah satu pengkokohan kekuasaan tersebut didapat dari
media periklanan.
Dalam sebuah iklan tersebut terdapat beberapa
kepentingan yang didasarkan atas kekuasaan berlangsung. Sebagaimana hal
tersebut tentunya bertujuan untuk mempengarui antara satu orang dengan orang
yang lainnya. Iklan yang sekiranya ada pada tataran tertinggi sebagai daya
magnet masyarakat menjadikan proyeksi kuasa atas pengetahuan yang mereka
produksi. Sebagai contoh konkret yakni pada iklan Shampo Sunslik yang
menggunakan beberapa pakar pada bidangnya.
Shampo sunslik yang menggunakan ambassador perempuan yang tinggi, langsing, berkulit
putih, berambut
panjang dan indah.
Pada
dasarnya
jika
kita memahami kata dibalik makna cantik sebenarnya identik dengan kerelatifan. Sedangkan untuk meyakinkan calon konsumen maka mereka menggunakan perempuan yang
memiliki rambut sehat, panjang, dan baik seolah-olah merupakan hasil dari produk mereka. Kemudian untuk memperlihatkan
kesuksesan
produk
mereka
tersebut
maka
ambassador
iklan
menggunkaan
artis- artis ternama dan para pemuka pengetahuan dibidangnya. Lebih dari pada itu, ini menjadi daya tarik yang bernilai plus.
Dalam iklan ini mereka menyatukan antara
iklan, pengetahuan,
dan kekuasaan. Sebagaimana yang diketahui bahwa iklan
Shampo Sunslik ini memiliki suatu ciri khas yang tidak dimiliki oleh iklan
lain, yakni peran sentral dari pakar- pakarnya yang mencoba membuktikan bahwa Shampo
Sunslik merupakan shampo yang lebih baik dari pada merek lain.
Sebagaimana pakar rambut Sunsilk tersebut
menjelaskan. Co- Created oleh Jamal Hammadi ( Spesialis Rambut Hitam Berkilau)
Sunsilk Black Shine (Shampoo & Leave On) Diperkaya Urang Aring Pearl
Complex. Co Created oleh Thomas Taw (Ahli Perbaikan Rambut Rusak) 1. Sunsilk
Soft & Smooth (Shampoo & Conditioner) Yang Diperkaya Dengan Ceramide
Macademia Complex. 2. Sunsilk Damaged Hair Treatment (Shampoo, Conditioner,
Treatment, Dan Serum Yang Diperkaya Dengan Olive Serum Nutri Complex. Co-
Created oleh Dr. Francesca Fusco (Spesialis Perawatan Kulit Kepala) 1. Sunsilk
Hair Fall Solution (Shampoo, Conditioner, & Treatment) Yang diperkaya
Dengan Soya Vitamin Complex. 2. Sunsilk Anti-Dandruff. Diperkaya Dengan ZPT
Citrus Complex. 3. Sunsilk Clean & Fresh. Diperkaya dengan Vitamin Citrus
Complex (www.Sunslik.co.id)
Sebagaimana dalam hal ini tentunya iklan
yang dianalisis hanya yang dimodelkan bersama Jamal Hammadi. Pada iklan sunslik
dengan jamal hammadi yang pertama dapat didengarkan backsound menjelaskan bahwasannya
jammal merupakan seorang pakar rambut
berkilau yang berasal dari hollywood. Dari kalimat itu tentunya kita dapat
menjelaskan bahwasannya sudah ada penekanan jikalau produk yang mereka pasarkan
merupakan produk yang sudah diakui dan diklarifikasi oleh ahlinya secara
langsung.
Terjadinya percakapan antara perempuan
dengan jamal yang mengeluh bahwasannya rambutnya dibawah matahari berubah
menjadi kemerahan. Hal ini jamal mencoba menjelaskan pada perempuan tersebut
secara scientis.
Sebagaimana keterangannya bahwasannya rambut dibawah matahari dapat
menghilangkan kelembapan rambut dan menghilangkan warnanya. Dari hal itu
perempuan ditunjukkan pada background besar mengenai warna- warna rambut yang
menunjukkan pemudaran warna rambutnya berkurang 20%.
Dari kalimat yang diucapkan ini dapat
terlihat relasi yang terjadi dengan atribut dan gambar yang ditunjukkan
seolah-olah orang tersebut mau menyatakan kepada penikmat iklan bahwa
penelitian mengenai berkurangnya warna rambut dan kelembapannya sudah dilakukan.
Hal ini diperkuat dengan simbol yang digunakan, bahwasannya menimbulkan
persepsi bahwa konsumen percaya bahwa orang tersebut sangat berkompeten.
Peran iklan dalam konteks ini sangat
berpanguruh besar. Hal ini dikarenakan iklan mampu mempengarui masyarakat
modern saat ini. Terlebih iklan dari shampo sunslik ini lebih meyakinkan bagi
para penggunanya. Seperti yang diketahui bahwa dalam iklan tersebut terdapat pakar
yang sekiranya ahli dalam bidang yang digelutinya sat ini. Proses
pengkonstruksian pengetahuan tersebut dimulai dengan orang yang dianggap ahli
dalam bidangnya. Hal ini ditunjukkan dengan penekanan kalimat awal yang
menjelaskan bahwasannya ia adalah seorang pakar yang ahli dalam bidangnya. Sehingga konstruk masyarakat lebih
mempercayai
ini dengan secara tak langsung pengetahuan dijalankan sebagai sumber legitimasi
kekuasaan.
Kekuasaan secara nyata mempengarui
pengetahuan begitu
pula sebaliknya. Hal ini dapat dijelaskan pada iklan yang tidak luput dari
pandangan para pakar tersebut. para pakar ataupun ilmuwan dalam iklan memiliki
dua pandangan besar, yakni
sebagai simbol pengatur kekuasaan dan sumber pengetahuan. Hal ini menjadikan
masyarakat beranggapan bahwa
pengetahuan
bersifat pragmatis. Sifat pragmatis dalam masyarakat inilah yang seharusnya dikurangi. Sebagai
kendala pengkonsumsian iklan dalam Shampo Sunslik ini tentunya terlalu
menjerumuskan masyarakat tanpa mempertimbangkan baik maupun buruknya.
Kemudian pada iklan yang kedua lebih
terlihat jelas proses aplikasi kekuasaannya. Ini terlihat dari adegan iklan
tersebut. pakar tersebut mempraktekkan pembuatan bahan yang mampu menjadikan
rambut perempuan tersebut menjadi lebih baik dan kembali seperti semula sebagaimana
dalam praktik tersebut ia dilengkapi dengan perlatan scientis. Sebagaimana campuran dari
bahan- bahan yang diperkaya Urang Aring Pearl Complex asli dan juga mutiara
hitam. Hal ini menjadikan rambut tersebut hitam berkilau dan melindungi dari
teik matahari. Dari penekanan saat mengajakan penonton iklan untuk melakukan
uji coba dan ingin membuktikan bahwa bahan dalam Shampo tersebut mampu melindungi
dari terik matahari. Sebagaimana pakar dalam iklan benar-benar berkompeten
dalam bidangnya, dan orang seakan- akan mempercayai apa yang dilakukakannya
memang mampu untuk mengubah menjadikan rabut tersebut sehat kembali.
Pada penutup iklan tersbut menjelaskan
bahwasannya shampo Black Shine yang terbaik yang perna ada, coba dan buktikan.
Dalam penggalan kalimat tersebut tentunya menunjukkan bahwasannya iklan
tersebut mengunggulkan produk yang dipasarkan merupakan produk yang terbaik
sebagaimana hal itu dibuktikan dengan uji coba yang dilakukan pakarnya
dilaboraturiumnya. Terlebih lagi ada ajakan dari produk tersebut untuk mengajak
masyarakat mencoba dan membuktikan keberannya itu sendiri.
Secara tidak sadar iklan Shampo Sunslik
ini tentunya telah mendapat perhatian masyarakat secara tak langsung. Dengan
intensifnya pembelian yang dilakukan masyarakat dengan Shampo Sunslik tersebut,
menandakan bahwa iklan yang dihadirkan telah berjalan sukses. Pola konstruksi
masyarakat ini yang seharusnya dapat di ubah dan diarahkan menjadi lebih baik
dalam pengelolaan pikir.
KESIMPULAN
Sehingga kita sendiri dapat memahami
bahwasannya Iklan merupakan suatu yang sentral dalam mempromosikan suatu barang
produksi. Untuk itu iklan harus dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menarik
konsumen. Namun secara tidak sadar sebenarnya iklan menjadi sebuah representasi
dari sebuah kekuasaan atas pengetahuan. Melalui analisis diskursus dapat
dijelaskan bagaimana relasi kuasa itu terjadi. Sebagai contoh iklan Shampo
Sunslik. Dari awal kemunculannya iklan ini sudah menggunakan pakar yang ahli
dalam bidangnya sebagai ambasador produknya.
Pengaruh pakar tersebut tentunya secara
tidak langsung merupakan bentuk kekuasaan pengetahuan yang ingin dimunculkan
dalam iklan sebagai penguat. Pada dasarnya ini bertujuan untuk meyakinkan calon
konsumen bahwa produk ini adalah produk yang dapat dipercaya untuk masalah
kesehatan. Ini juga diperkuat dengan hal yang dilakuakn oleh pakar tersebut dengan
mangadakan praktik ilmiah ataupun dengan penekanan bahasa yang digunakan. Ini
sangat menunjukkan bahwa orang tersebut seakan benar- benar mengetahui apa yang
terjadi dan apa yang salah dalam bidang yang dihadapi itu.
DAFTAR PUSTAKA
Endrawati,
Lilik. 2014. Analisis Diskursus Media
Pada Kasus Hubungan Seks Inscenst. Skripsi tidak dipublikasikan :
Universitas Negeri Surabaya.
Lee, Monle dan Carla Johnson. 2004. Prinsip- Prinsip Periklanan dalam Prespektif
Global. Jakarta : Prenada Media.
Martono,
Nanang. 2014. Sosiologi Pendidikan Michel
Foucault. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Mulyana. 2005. Kajian
Wacana : Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta
: Penerbit Tiara Wacana.
www.Sunslik.co.id online diakses pada 12 april 2016
Dikerjakan Oleh:
BAGUS NURSYAH - SITI KUNIFAH - UMMI KHABIBAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar