Jumat, 03 Agustus 2018

ANALISIS DISKURSUS IKLAN



ANALISIS DISKURSUS IKLAN 
SHAMPO SUNSLIK BLACK SHINE
   
Indonesia merupakan mangsa pasar terbesar di asia tenggara. Hal ini tentunya dikarenakan sumber daya manusia yang melimpah yang dimiliki bangsa ini. Tentunya hal ini meliputi perkembangan- perkembangan yang terjadi pada beberapa sektor yang ada di indonesia. Misalnya pada sektor sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Meski begitu hal yang paling dominan diantaranya pada sektor ekonomi dengan bentuk industrialisasi. Sebagaiaman kita tentunya dapat melihat banyaknya area industrialisasi diarea pinggiran kota sebagai tempat pengelolaan barang- barang kebutuhan masyarakat tersebut.
Hasil proses industrialisasi tentunya dalam hal ini merupakan mangsa pasar baik kaum dominan maupun kaum minoritas. Sebagai pihak yang menjadi sasaran produk tentunya masyarakat harus mengenal produk yang dipasarkan itu. Hal ini tentunya bertujuan untuk memberi gambaran umum produk pasaran maupun keunggulan dari produk tersebut. Salah satunya dengan cara membuat iklan atau promosi melalui berbagai media. Media dipilih karena pada dasarnya ini telah menjadi arena reproduksi dan produksi realitas sosial. Oleh karena itu media berlomba-lomba mengkonstruksi realitas sosial untuk memenangkan makna oleh kekuasaan tertentu (Endrawati, 2014 : 31).
Iklan tentunya merupakan salah satu daya penarik bagi masyarakat. Pada dasarnya periklanan merupakan media komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal  (Monle Lee dan Carla Johnson. 2004: 3). Iklan berbeda dengan informasi atau pengumuman. Ini bisa dilihat dari ragam bahasa, retorika penyampaian, dan daya persuasi yang diciptakan (Mulyana, 2005 : 64). Salah satunya adalah dengan menggunakan ambassador artis atau aktor yang sedang naik daun, perempuan “cantik”, laki-laki yang maskulin hingga pada para ahli- ahli tertentu. Secara keseluruhan penampakan yang ada dalam iklan tersebut adalah kontruksi atas pengetahuan yang dimiliki sang pembuat iklan.



PEMBAHASAN


Pengetahuan merupakan hasil produksi manusia yang diimplementasikan dalam berbagai bidang. Pada dasarnya pengetahuan bersifat luas, tidak hanya meliputi bidang sosial melainkan juga pada scientis. Pengetahuan yang diproduksi oleh individu pada umumnya bersifat dinamis. Hal ini dikarenakan pengetahuan terus dapat dikembangkan menjadi lebih kompleks. Pengetahuan pada umumnya terbentuk tidak secara mendadak namun secara bertahap. Pembentukan dari pengetahuan didasarkan atas fakta empiris maupun atas ide-ide yang dimiliki individu. Ini artinya pengetahuan bisa dikatakan sebagai suatu yang objektif. Pengetahuan yang diproduksi oleh individu dapat mempengarui pola pikir mereka dalam bermasyarakat. Sehingga hal ini menyebabkan pengetahuan memiliki peran sentral dalam masyarakat. Namun secara garis besar pengetahuan dapat juga digunakan sebagai alat representasi kekuasaan.
Kekuasaan pada umumnya bersifat divergen  (Martono, 2014: 47). Kekuasaan semacam ini merupakan hasil implikasi atas keinginan setiap individu untuk mempengarui orang lain. Secara tak langsung kekuasaan bersifat memaksa. Hal ini tentunya dapat dilihat dari kepatuhan individu dalam melakukan segala tindakan atas perintah kekuasaan tersebut. Dalam pengkokohan kekuasaan dilakukan dengan berbagai cara. Dalam hal ini tentunya menimbulkan beberapa prespektif yang berbeda setiap individu. Salah satu pengkokohan kekuasaan tersebut didapat dari media periklanan.
 Dalam sebuah iklan tersebut terdapat beberapa kepentingan yang didasarkan atas kekuasaan berlangsung. Sebagaimana hal tersebut tentunya bertujuan untuk mempengarui antara satu orang dengan orang yang lainnya. Iklan yang sekiranya ada pada tataran tertinggi sebagai daya magnet masyarakat menjadikan proyeksi kuasa atas pengetahuan yang mereka produksi. Sebagai contoh konkret yakni pada iklan Shampo Sunslik yang menggunakan beberapa pakar pada bidangnya.
Shampo sunslik yang menggunakan ambassador perempuan yang tinggi, langsing, berkulit putih, berambut panjang dan indah. Pada dasarnya jika kita memahami kata dibalik makna cantik sebenarnya identik dengan kerelatifan. Sedangkan untuk meyakinkan calon konsumen maka mereka menggunakan perempuan yang memiliki rambut sehat, panjang, dan baik seolah-olah merupakan hasil dari produk mereka. Kemudian untuk memperlihatkan kesuksesan produk mereka tersebut maka ambassador iklan menggunkaan artis- artis ternama dan para pemuka pengetahuan dibidangnya. Lebih dari pada itu, ini menjadi daya tarik yang bernilai plus.
Dalam iklan ini mereka menyatukan antara iklan, pengetahuan, dan kekuasaan. Sebagaimana yang diketahui bahwa iklan Shampo Sunslik ini memiliki suatu ciri khas yang tidak dimiliki oleh iklan lain, yakni peran sentral dari pakar- pakarnya yang mencoba membuktikan bahwa Shampo Sunslik merupakan shampo yang lebih baik dari pada merek lain.
Sebagaimana pakar rambut Sunsilk tersebut menjelaskan. Co- Created oleh Jamal Hammadi ( Spesialis Rambut Hitam Berkilau) Sunsilk Black Shine (Shampoo & Leave On) Diperkaya Urang Aring Pearl Complex. Co Created oleh Thomas Taw (Ahli Perbaikan Rambut Rusak) 1. Sunsilk Soft & Smooth (Shampoo & Conditioner) Yang Diperkaya Dengan Ceramide Macademia Complex. 2. Sunsilk Damaged Hair Treatment (Shampoo, Conditioner, Treatment, Dan Serum Yang Diperkaya Dengan Olive Serum Nutri Complex. Co- Created oleh Dr. Francesca Fusco (Spesialis Perawatan Kulit Kepala) 1. Sunsilk Hair Fall Solution (Shampoo, Conditioner, & Treatment) Yang diperkaya Dengan Soya Vitamin Complex. 2. Sunsilk Anti-Dandruff. Diperkaya Dengan ZPT Citrus Complex. 3. Sunsilk Clean & Fresh. Diperkaya dengan Vitamin Citrus Complex (www.Sunslik.co.id)
Sebagaimana dalam hal ini tentunya iklan yang dianalisis hanya yang dimodelkan bersama Jamal Hammadi. Pada iklan sunslik dengan jamal hammadi yang pertama dapat didengarkan backsound menjelaskan bahwasannya jammal merupakan seorang pakar rambut berkilau yang berasal dari hollywood. Dari kalimat itu tentunya kita dapat menjelaskan bahwasannya sudah ada penekanan jikalau produk yang mereka pasarkan merupakan produk yang sudah diakui dan diklarifikasi oleh ahlinya secara langsung.
Terjadinya percakapan antara perempuan dengan jamal yang mengeluh bahwasannya rambutnya dibawah matahari berubah menjadi kemerahan. Hal ini jamal mencoba menjelaskan pada perempuan tersebut secara scientis. Sebagaimana keterangannya bahwasannya rambut dibawah matahari dapat menghilangkan kelembapan rambut dan menghilangkan warnanya. Dari hal itu perempuan ditunjukkan pada background besar mengenai warna- warna rambut yang menunjukkan pemudaran warna rambutnya berkurang 20%.
Dari kalimat yang diucapkan ini dapat terlihat relasi yang terjadi dengan atribut dan gambar yang ditunjukkan seolah-olah orang tersebut mau menyatakan kepada penikmat iklan bahwa penelitian mengenai berkurangnya warna rambut dan kelembapannya sudah dilakukan. Hal ini diperkuat dengan simbol yang digunakan, bahwasannya menimbulkan persepsi bahwa konsumen percaya bahwa orang tersebut sangat berkompeten.
Peran iklan dalam konteks ini sangat berpanguruh besar. Hal ini dikarenakan iklan mampu mempengarui masyarakat modern saat ini. Terlebih iklan dari shampo sunslik ini lebih meyakinkan bagi para penggunanya. Seperti yang diketahui bahwa dalam iklan tersebut terdapat pakar yang sekiranya ahli dalam bidang yang digelutinya sat ini. Proses pengkonstruksian pengetahuan tersebut dimulai dengan orang yang dianggap ahli dalam bidangnya. Hal ini ditunjukkan dengan penekanan kalimat awal yang menjelaskan bahwasannya ia adalah seorang pakar yang ahli dalam bidangnya. Sehingga konstruk masyarakat lebih mempercayai ini dengan secara tak langsung pengetahuan dijalankan sebagai sumber legitimasi kekuasaan.
Kekuasaan secara nyata mempengarui pengetahuan begitu pula sebaliknya. Hal ini dapat dijelaskan pada iklan yang tidak luput dari pandangan para pakar tersebut. para pakar ataupun ilmuwan dalam iklan memiliki dua pandangan besar, yakni sebagai simbol pengatur kekuasaan dan sumber pengetahuan. Hal ini menjadikan masyarakat beranggapan bahwa pengetahuan bersifat pragmatis. Sifat pragmatis dalam masyarakat inilah yang seharusnya dikurangi. Sebagai kendala pengkonsumsian iklan dalam Shampo Sunslik ini tentunya terlalu menjerumuskan masyarakat tanpa mempertimbangkan baik maupun buruknya.
Kemudian pada iklan yang kedua lebih terlihat jelas proses aplikasi kekuasaannya. Ini terlihat dari adegan iklan tersebut. pakar tersebut mempraktekkan pembuatan bahan yang mampu menjadikan rambut perempuan tersebut menjadi lebih baik dan kembali seperti semula sebagaimana dalam praktik tersebut ia dilengkapi dengan perlatan scientis. Sebagaimana campuran dari bahan- bahan yang diperkaya Urang Aring Pearl Complex asli dan juga mutiara hitam. Hal ini menjadikan rambut tersebut hitam berkilau dan melindungi dari teik matahari. Dari penekanan saat mengajakan penonton iklan untuk melakukan uji coba dan ingin membuktikan bahwa bahan dalam Shampo tersebut mampu melindungi dari terik matahari. Sebagaimana pakar dalam iklan benar-benar berkompeten dalam bidangnya, dan orang seakan- akan mempercayai apa yang dilakukakannya memang mampu untuk mengubah menjadikan rabut tersebut sehat kembali.
Pada penutup iklan tersbut menjelaskan bahwasannya shampo Black Shine yang terbaik yang perna ada, coba dan buktikan. Dalam penggalan kalimat tersebut tentunya menunjukkan bahwasannya iklan tersebut mengunggulkan produk yang dipasarkan merupakan produk yang terbaik sebagaimana hal itu dibuktikan dengan uji coba yang dilakukan pakarnya dilaboraturiumnya. Terlebih lagi ada ajakan dari produk tersebut untuk mengajak masyarakat mencoba dan membuktikan keberannya itu sendiri.
Secara tidak sadar iklan Shampo Sunslik ini tentunya telah mendapat perhatian masyarakat secara tak langsung. Dengan intensifnya pembelian yang dilakukan masyarakat dengan Shampo Sunslik tersebut, menandakan bahwa iklan yang dihadirkan telah berjalan sukses. Pola konstruksi masyarakat ini yang seharusnya dapat di ubah dan diarahkan menjadi lebih baik dalam pengelolaan pikir.


KESIMPULAN

Sehingga kita sendiri dapat memahami bahwasannya Iklan merupakan suatu yang sentral dalam mempromosikan suatu barang produksi. Untuk itu iklan harus dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menarik konsumen. Namun secara tidak sadar sebenarnya iklan menjadi sebuah representasi dari sebuah kekuasaan atas pengetahuan. Melalui analisis diskursus dapat dijelaskan bagaimana relasi kuasa itu terjadi. Sebagai contoh iklan Shampo Sunslik. Dari awal kemunculannya iklan ini sudah menggunakan pakar yang ahli dalam bidangnya sebagai ambasador produknya.
Pengaruh pakar tersebut tentunya secara tidak langsung merupakan bentuk kekuasaan pengetahuan yang ingin dimunculkan dalam iklan sebagai penguat. Pada dasarnya ini bertujuan untuk meyakinkan calon konsumen bahwa produk ini adalah produk yang dapat dipercaya untuk masalah kesehatan. Ini juga diperkuat dengan hal yang dilakuakn oleh pakar tersebut dengan mangadakan praktik ilmiah ataupun dengan penekanan bahasa yang digunakan. Ini sangat menunjukkan bahwa orang tersebut seakan benar- benar mengetahui apa yang terjadi dan apa yang salah dalam bidang yang dihadapi itu.



DAFTAR PUSTAKA
Endrawati, Lilik. 2014. Analisis Diskursus Media Pada Kasus Hubungan Seks Inscenst. Skripsi tidak dipublikasikan : Universitas Negeri Surabaya.
Lee, Monle dan Carla Johnson. 2004. Prinsip- Prinsip Periklanan dalam Prespektif Global. Jakarta : Prenada Media.
Martono, Nanang. 2014. Sosiologi Pendidikan Michel Foucault. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Mulyana. 2005. Kajian Wacana : Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta : Penerbit Tiara Wacana.
www.Sunslik.co.id online diakses pada 12 april 2016


Dikerjakan Oleh:
BAGUS NURSYAH   -   SITI KUNIFAH    -   UMMI KHABIBAH 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar