Jumat, 10 Agustus 2018

Kurikulum dan Perannya dalam Sekolah Inklusi



Kurikulum dan Perannya dalam Sekolah Inklusi 

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana, yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan hak sekaligus kewajiban bagi setiap warga negara. Pendidikan pada dasarnya bersifat menyeluruh dan tidak pilah pilih dalam melakukan pengproduksian ilmunya. Pada dasarnya proses dalam pendidikan itu sendiri tidak terlepas akan peran penting akan pendidik dan kebijakan- kebijakan yang ada didalamnya. Pendidikan sebagai landasan ilmu tentunya sangat disupport oleh beberapa faktor agar hal tersebut menjadi berguna dan berimbas positif bagi masyarakat. Adapun beberapa hal tersebut diantaranya adalah, profsionalisme guru, sarana dan prasarana yang mumpuni, keefetifan dalam pembelajaran, tentu juga perkembangan dan pemilihan kurikulum yang cocok untuk sekolah tersebut. Bilamana hal tersebut dapat terjadi tidak dipungkiri bahwa pendidikan yang bermutu akan mampu terwujud.
Permasalahan yang sangat kompleks yang ada di indonesia menyebabkan hal- hal semacam tersebut sangat sulit terwujud. Sebagaimana masalah yang sering muncul adalah kurikulum. Kurikulum yang merupakan pondasi dasar dalam pendidikan tentunya menjadi tumpuan ajar guna menjadi pedoman dalam pengajaran menjadi hal yang rawan akan miss persepsi. Kurikulum yang disusun secara sistematis dan didasarkan atas kebutuhan masyarakat, pada dasarnya kurang direfleksikan oleh pendidik itu sendiri. Hal semacam inilah yang menjadi permasalahan umum. Sebagaimana kurikulum tersebut seharusnya mampu menjadi lebih baik dan memiliki peran sentral dalam masyarakat.
Kurikulum pada dasarnya terdapat dua jenis. Dalam hal ini adalah kurikulum tertulis dan kurikulum tidak tertulis (hidden kurikulum). Sebagaimana kurikulum tertulis merupakan kurikulum yang merupakan konsensus bersama dan dijalankan sesuai dengan persyaratan tertulis. Sedangkan hidden kurikulum merupakan kurikulum yang dijalankan atas kehendak sendiri dan seringkali terjadi improvisasi dalam kurikulum tersebut. sebagaimana kurikulum tidak tertulis lebih condong kepada penyampain kepada aspek sosial. Sebagaimana hal tersebut tentunya sangat penting untuk proses dalam bermasyarakat nantinya.
Pada pemahaman para ahli seperti halnya henry giroux memandang hidden kurikulum merupakan sesuatu yang tidak tertulis seperti nilai, norma, kepercayaan yang melekat / terikat serta ditransmisikan kepada murid berdasarkan aturan yang mendasari struktur rutinitas dan hubungan sosial dan ruang kelas. Sedangkan menurut  michael apple menjelaskan hidden kurikulum mencangkup berbagai kepentingan, bentuk budaya, perjuangan, kesepakatan dan kompromi yang terdapat di sekolah.  Sebagaimana pemahaman para ahli tersebut lebih tertuju pada pesan secara tersirat, sehingga hal semacam ini tentunya hanya dipahami oleh beberapa golongan saja bila tidak diterangkan secara langsung kepada peserta didiknya.
Pada dasarnya hidden kurikulum sangat mempengarui secara psikis prihal perilaku sosial peserta didik. Hal semacam ini tentunya tidak terlepas akan fungsi dari hidden kurikulum tersebut diantaranya yakni memberikan pemahaman mendalam mengenai kepribadian, nilai dan norma, keyakinan yang tidak dijelaskan dalam kurikulum formal. selain itu pula adalah mengenai prihal mengajar kita akan demokratis, menjadi orang yang sosialisatoris dan secara tidak langsung menjadi kontrol sosial.  Sebagaimana ini nantinya hidden kurikulum tersebut menjaga kita dari aspek sosial untuk mengembangkan kita dalam bermasyarakat secara baik.
Permasalahannya setiap sekolah memiliki hidden kurikulum yang berbeda antara satu dengan lainnya. Hal ini tergantung akan kebijakan yang dipergunakan dalam sekolah tersebut. sebagaimana fungsi dan tujuannya adalah tetap sama yakni untuk menjadikan siswa didiknya menjadi lebih baik dan mampu dalam bermasyarakat. Sebagaimana yang terjadi dalam beberapa sekolah akan kurangnya penekanan akan hidden kurikulum tersebut menjadikan siswa didiknya seakan akan diskriminatif baik hal tersebut akan ras maupun cacat fisik dan mental yang diderita oleh siswa didik lainnya. Hal semacam tersebut dapat dikategorikan kedalam bullying. Sebagaimana hal tersebut tentunya harus mampu diperbaiki oleh pendidik.
Sekolah yang menjadi refleksi hidden kurikulum menjadi fokus kajian utama. Hal ini dapat dilihat pada sekolah yang memiliki keanekaragaman ras, maupun sekolah inklusi. Dalam kasus ini bila kita menjelaskan mengenai sekolah inkulsi yang sarat akan anak kebutuhan khusus yang dijadikan satu sekolah dengan anak normal seringkali terjadi sikap diskriminatif. Hal ini hidden kurikulum berfungsi sebagai penengah agar tidak terjadi bulllying tersebut. sebagaimana ini sikap dan penerangan oleh pendidik sangat dibutuhkan agar para siswanya paham akan yang diterangkan oleh pendidik tersebut. secara tidak langsung pendidik dituntut untuk tidak hanya menerangkan pelajaran secara umum melainkan pula sikap- sikap sosial dalam bermasyarakat.
Sebagaimana sikap tersebut (Bullying) tetap terjadi didalam sekolah hal semacam ini dikarenakan kurangnya pemahaman pendidikan antidiskriminasi. Sebagaimana bullying sendiri tercipta akan ketidak senangan individu terhadap individu lain dikarenakan berbagai hal yang selanjutnya menimbulkan saling mengolok dan lain sebagainya. Tindakan semacam ini menujukkan akan betapa masih kurangnya peran pendidik dalam mendisiplinkan siswanya tersebut. hidden kurikulum dalam hal ini ada untuk menengahi hal semacam itu untuk meredahkan maupun menghilangkan tindakan dan sikap bullying tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar