Jumat, 03 Agustus 2018

Semiotika Roland Barthes


Semiotika Roland Barthes

Gambar terkait



Pokok perhatian semiotika adalah tanda. Tanda memiliki ciri khusus dan penting. Tanda harus menunjuk pada sesuatu yang lain, artinya tanda bisa menunjukkan atau menggantikan sesuatu Barthes dipengarui oleh pemikiran seasure. Dalam hal ini seasure memandang bentuk- bentuk kalimat atau bahasa membentuk suatu makna. Roland Barthes meneruskan pemikiran tersebut dengan menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “order of signification”, mencakup denotasi (makna sebenarnya sesuai kamus) dan konotasi (makna ganda yang lahir dari pengalaman kultural dan personal). Di sinilah titik perbedaan Saussure dan Barthes meskipun Barthes tetap mempergunakan istilah signifier-signified yang diusung Saussure.
Dalam teorinya tersebut Barthes mengembangkan semiotika menjadi 2 tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung, dan pasti.Denotasi dapat  dikelompokkan bersama untuk membentuk suatu konotasi tunggal; sedangkan petanda konotasi berciri sekaligus umum, global, dan tersebar. Petanda ini dapat pula disebut fragmen ideologi. Petanda ini memiliki komunikasi yang sangat dekat dengan budaya, pengetahuan, dan sejarah. Dan dapat dikatakan bahwa “ideologi” adalah bentuk petanda konotasi dan “retorika” adalah bentuk konotasi.
Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang di dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti. Konotasi dan metabahasa adalah cerminan yang berlawanan satu sama lainnya. Metabahasa adalah operasi-operasi yang membentuk mayoritas bahasa-bahasa ilmiah sebagai petanda, diluar kesatuan petanda-petanda yang asli, dapat dikatakan berada diluar sebuah alam deskriptif. Sedangkan konotasi meliputi bahasa-bahasa yang utama bersifat sosial dalam hal untuk memberikan pesan-pesan literal dan memberikan dukungan bagi makna. Penyatuan konotasi dan metabahasa akan memberikan peluang untuk menghadirkan sebuah sistem atau petanda ketiga yang secara alami dilengkapi oleh sebuah kode ekstra-linguistik yang substansinya adalah obyek atau imaji. Kode sebagai sistem makna yang ketiga (makna luar) yang lengkap sebagai acuan dari setiap tanda.


ANALISIS
(IKLAN PENGAMAN SUTRA OLEH JUPE & GASTON edisi tahun 2009- 2013)
Di dalam budaya periklanan para pemain dapat disebut dengan aktor dan aktris. Pada pandangannya mereka merupakan subjek dominan dalam proses periklanan.  Hal yang menjadi sorotan utama adalah peran  2 wanita mempunyai fungsi dominan dan model sampingan. Namun kedau wanita tersebut tetap menjadi sorotan sebagai pembentuk citra (image) dan tanda (sign) berbagai komoditi (sales girl, cover girl, model girl). Di dalam wacana media, wanita diposisikan bukan sebagai ‘subyek’ pengguna bahasa tetapi sebagai obyek tanda (sign object) yang dimasukkan ke dalam ‘sistem tanda’ (sign system). Bibir, mata, pipi, rambut, paha, betis, pinggul, perut, buah dada, semuanya menjadi fragmen-fragmen ‘tanda’ dalam media patriarki yang digunakan untuk menyampaikan makna tertentu.
Selain pada peran perempuan hal yang tak kalah menarik adalah peran laki- laki sebagai model periklanan. Peran laki- laki diperankan oleh 4 pemain, namun hanya 1 yang dominan diatara lainnya. Kaum laki- laki tersebut tentunya menjadi daya tarik bagi kaum hawa. Laki- laki dapat pula diposisikan sebagai tanda. Dimana pada pengamatannya model periklanan tersebut laki- laki memiliki tubuh yang ideal / atletis (sixpack), tinggi, rupawan, dan terlihat maskulin sekali. Hal – hal semacam ini yang menjadikan para model baik itu aktor maupun aktris menarik dan menjadi sorotan.

Model
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pose model merupakan gaya, sikap, ekspresi atau posisi yang ditampilkan ketika dipotret atau dilukis. Menurut Barthes konsep pose menduduki posisi sangat penting, karena pose dapat menggambarkan situasi kejiwaan maupun emosional dan latar belakang sang objek.
Hal pertama yang disorot adalah model perempuan.  Hal yang paling disorot pada perempuan adalah tubuh yang ideal. Dalam hal ini apa yang dipertontonkan menjadi sebuah tanda dan penanda. Bagian- bagian yang seringkali menonjol untuk menjadi topik seperti halnya raut muka, bentuk rambut, dada, pantat, mata, bibir, ataupun bagian- bagain yang menurut para kaum adam menarik.
Tidak jauh berbeda dengan  model laki-laki. Mereka tentunya memiliki daya tarik tersendiri atau sering disebut maskulinitas. Hal ini dibentuk persepsi mulai dari bentuk tubuh yang tinggi jenjang, bodi ramping, wajah yang rupawan atau lainnya. Maka, makna denotasi dan konotasinya adalah sebagai berikut:
1.    Makna Denotasi  : Pada iklan tersebut, terlihat bahwa model tersebut mengandalkan anggota  tubuhnya. Dengan lekuk tubuh yang indah dan menawan tentunya banyak pasang sorot mata tertuju pada sang model
2.      Makna Konotasi : Pada model tersebut terutama pada model laki- laki mengadakan bentuk upaya untuk menggoda atau untuk menarik perhatian lawan jenisnyadengan terlihat maskulin dengan bermain bola dan mengajak wanita tersebut bermain bola. Sang wanita tersebut merespon positif dengan menerima penawaran laki- laki tersebut bermain bola dengan gaya bermain yang sedikit seperti dansa dan sensual dengan terlihat terlihat seksi.

Pakaian dan Aksesoris
Secara alami manusia memerlukan pakaian/busana. Pakaian tersebut baik berfungsi sebagai pelindung tubuh atau badan dari panas dan dingin ataupun sebagai estetika, memperindah, dan mempercantik orang yang memakainya, bahkan dapat meningkatkan status sosial sesuai dengan jenis pakaian yang dikenakan. Pada model iklan tersebut didapat adalah pakaian yang berjenis kaos oblong dan berwarna abu- abu. Sedangkan pakian yang dikenakan oleh perempuannya menggunakan pakian gaun minim berwarna merah dan putih. Maka makna denotasi dan konotasinya adalah sebagai berikut:
1.    Makna Denotasi : Pada iklan tersebut terlihat seorang model perempuan sedang memakai pakaian jenis gaun minim berwarna merah ada pula yang berwarna putih yang terlihat lekuk dadanya. Sedangakan pada pihak peran laki- lakinya memakai kaos oblong berwarna abu- abu.
2.    Makna Konotasi : Perempuan tersebut ingin menampilkan keseksian dan sisi keelagannya kepada setiap mata lelaki. Ini didukung dengan model pakaian dan tingkah laku perempuan tersebut dalam memainkan dan merebut bola dari pihak laki-lakinya. Sedangkan pada pihak laki- laki seolah- olah ingin terlihat maskulin dengan memainkan bola pada saat perempuan tersebut datang. Hal ini diperliengkap dengan pakain kaos oblong yang dikenakan oleh laki- laki agar terlihat lekuk tubuh yang idealnya.

Bahasa Tubuh
bahasa tubuh merupakan saluran komunikasi yang unik sehingga kita dapat menyampaikan informasi atau mengekspresikan diri sendiri melalui isyarat, gerakan tubuh, serta ekspresi wajah baik secara sadar ataupun tidak sadar. Saluran komunikasi tersebut dapat menjadi tindakan refleks atau pencerminan suasana hati. Seperti halnya yang terlihat dalam adegan singkat sangat terlihat bahwasannya baik sang perempuan maupun laki- laki dalam hal ini saling menggoda. Laki-lakinya sangat terlihat maskulin sedangakan perempuan terlihat seksi. Pengungkapan adegan ini tentunya tidak luput saat pihak laki- laki mengajak perempuannya untuk bermain bola, sedangkan respon perempuan cara bermainnya dengan berdansa dengan mengikuti irama permainan bola itu.

Setting
Di dalam penelitian ini, setting lokasi yang dimaksud meliputi komposisi dari penataan tempat tersebut. Didapat dalam background yang terdapat dalam iklan dan berbagai macam ikon di kota tua seperti bekas jajahan belanda hal ini terlihat seperti ada bangunan- bangunan besar tegap berdiri sudah banyak yang cat tembok yang luntur, lampu kota, dan area jalan yang didesain paving kotak- kotak.
1.    Makna Denotasi : Pada iklan tersebut terlihat berbagai macam ikon yang ada di kota tua layaknya bangunan jaman belanda dulu.
2.    Makna Konotasi : Merupakan potret kehidupan di kota jaman belanda yang menunjukkan bangunan tua era belanda. Dan sepintas seperti jaman dahulu yang bermain bola bisa dimana saja, tidak harus dilapangan besar.


nb: untuk gambar dan film silakan cari sendiri karena konten yang ada terlalu sensitif jadi tidak diupload. Biar tak menjadi dosa jamaah. 


Dikerjakan Oleh:
BAGUS NURSYAH   -   SITI KUNIFAH    -   UMMI KHABIBAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar