Apa yang Sudah Kamu Lakukan?
Sudah hampir satu bulan lebih
kita merasakan kerja berada dirumah. Dulu mungkin menjadi keinganan kita bisa
berada dirumah dan rebahan sepanjang hari. Karena mungkin itu salah satu nikmat
duniawi yang tidak bisa kita bantahkan. Namun kini kerja dirumah seperti momok
yang menakutkan, bukan karena kita tidak suka hal tersebut tapi lebih
dikarenakan tidak adanya pemasukan dan kita harus melakukan pengeluaran.
Kebijakan untuk kerja dirumah ini
merupakan efek dari adanya pandemi yang tidak usai- usai. Tentu kerja dirumah
ini dapat dikatakan lebih baik dari pada anda harus mendapatkan putus hubungan
kerja oleh instansi yang anda huni saat ini. Namun yang kita bahas bukan
sekedar bekerja dirumah, tapi lebih kepada apa saja yang sudah anda dapat dalam
berkerja dirumah?
Pertanyaan itu terlihat umum untuk ditanyakan namun
jawabannya yang terkadang membuat kita heboh sendiri. Banyak yang merasakan
bahwa sebenarnya waktu itu sangat berharga. Karena terlalu berharga waktu itu
tidak dapat kita beli. Untuk itu dalam konteks berkerja dirumah kita melakukan
evaluasi waktu. Terkadang kita selalu mengeluh, kita gak ada waktu untuk
keluarga, tidak ada waktu menulis, tidak ada waktu buat membaca al quran, tidak
ada waktu untuk membuat rajutan, maupun sebagainya. Hal itu pasti alasannya
karena tidak ada waktu. Setelah kita diberi waktu yang sedemikian banyaknya,
apa yang sudah kamu lakukan?
Kalau dipikir lebih dalam hal ini
dapat dikatakan sebagai cobaan kita. kita diberi waktu untuk dimanfaatkan
sebaik- baiknya. Sebagaimana itu pasti relatif bagi kita. Memang waktu seperti
dua mata pisau bagi kita. jika kita mampu memanfaatkannya maka hal tersebut
akan berguna bagi kita, namun saat kita tidak bisa memanfaatkannya maka ia akan
membunuh kita (dalam arti yang harfiah).
Serius, memang jika kita berbicara mengenai waktu dan fungsinya. tentu kita masih ingin bersantai- santai dan akhirnya lupa dengan tugas kita di dunia yang sebenarnya. Mungkin saya juga orang yang tidak bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin, namun saya tetap mencoba untuk memperbaiki manajemen waktu saya agar kelak tidak berat pada keburukannya. Sebagaimana dalam keseharian mungkin banyak digunakan untuk rebahan dan menonton film ataupun anime saja. Namun setelah saya evaluasi hal itu sangat tidak manfaat dan lebih seperti membuang- buang waktu. Sebagaimana dalam hal itu maka melakukan olahraga maupun baca al-qur’an. Terlebih bulan ini adalah bulan ramadhan yang penuh berkah dan ampunan.
Memang benar sudah dijelaskan “Barang
siapa yang tidak bisa memanfaatkan waktu maka dia akan merugi”. Sebagaimana kita
sudah diberi kesempatan seperti ini namun kita malah berleha- leha dan lebih
mengurusi urusan dunia kita dan melupakan akhiratnya. Sebagaimana hal tersebut
semua kegiatan yang kita lakukan selama ini tentunya akan dimintai pertanggung
jawaban. Sebagaimana sudah saya sebutkan bahwa kita diberi waktu sedemikian
banyaknya ini adalah cobaan bagi kita.
Sebagaimana kita diberi waktu
sebaik- baiknya adalah dengan digunakan ke arah yang positif. Positif dalam
artian mendapatkan barokah dan pahala sebanyak- banyaknya. Janganlah digunakan
hanya untuk lihat drama korea, anime, rebahan, ataupun kegiatan yang kurang
manfaat. Ingat dan jangan menyesal sebagaimana waktu itu berjalan dan nanti
akan dipertanyakan. Tidaklah mereka yang sudah menemui ajalnya menyesal karena
menyianyiakan waktunya di dunia dan ingin kembali untuk mengerjakan amal
sholeh. Maka bagi kalian yang masih hidup dunia dan menikmati segala pemberian
karunia dari allah maka berbuatlah kebajikan dan kerjakan amal amal sholeh
sebaik- baiknya di musim pandemi seperti ini.
#inspirasiramadhan #dirumahaja #flpsurabaya #BERSAMADI_HARIKE-12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar