Senin, 04 Mei 2020

Rejeki itu Pasti Ada

Rejeki itu Pasti Ada

Kalian pasti pernah mendengar dari mana datangnya rejeki, dan kalian pasti sudah menduga bahwa rejeki itu memang datang dari allah, namun tetap saja ada yang menyangkal bahwa rejeki itu karena usaha dirinya sendiri bukan karena allah atau siapapun. Siapa yang berpikiran seperti itu? tentu dapat dikatakan selain islam. Islam telah mengajarkan kita bagaimana cara kita mendapatkan rejeki, dan darimana saja rejeki itu datangnya. Maka dari itu dalam artikel ini akan membahas mengenai rejeki, tentu jika ada kurang lebihnya penulis mohon maaf dan komentarnya.


Rejeki itu ada beberapa tipe, menurut penulis loh ini. Rejeki itu ada yang memang sudah digariskan dari lahir akan mendapatkan jatah sekian, ada yang diberikan oleh allah karena sudah berusaha, ada yang diberikan karena sudah menjalankan kewajiban dengan sesuai ajarannya, dan adapula yang diberikan dari hal- hal yang tidak diduga. Sebagaimana rejeki itu ada memang harus disadari bahwa merupakan sebuah titipan, dan tidak sepantasnya kita berbangga diri karena memperoleh rejeki yang berlimpah tanpa mensedekahkannya sepeserpun. Karena sejatinya dalam rejeki kita terdapat hak orang lain didalamnya.

Hal pertama, harus kalian pahami bahwa rejeki itu sudah digariskan atau sudah ditetapkan sejak kalian lahir. Sebagaimana sudah banyak contoh kasus yakni, seorang saudagar kaya yang tidak percaya bahwa adanya rejeki itu sudah ditentukan. Sebut saja dia si A. Si A kemudian mencoba untuk tidak makan, tidak minum dan tidak melakukan aktivitas apapun ia berdiam diri saja dalam rumah. Selang waktu beberapa jam, rumah tersebut dirampok oleh beberapa orang, Si A yang sendirian akhirnya disekap dalam kamar. Beberapa menit disekap, perampok itu berniatan untuk membunuh si A pada awalnya, namun karena takut nanti ia meninggalkan jejak akhirnya ia membatalkan niatnya. Perampok yang mendengar perut si A bunyi, berinisiatif memberi si A makan. Karena takut kalau si A nanti mati kelaparan. Akhirnya si A sadar bahwa memang rejeki itu sudah digariskan jika sudah waktunya untuk mendapatkan rejeki maka ia akan datang sendirinya. Merasakan hal semacam itu si A menangis, perampok pun heran. Akhirnya si A menceritakan kronologisnya pada perampok kenapa dia pasrah terhadap perampok tersebut.


Hal kedua, rejeki yang datang karena usaha. Memang tidak dipungkiri bahwa rejeki itu sudah digariskan, namun jika memiliki usaha lebih maka rejeki itu akan bertambah sesuai dengan kadarnya. Sebagaimana cerita seorang yang guru yang merasa tidak cukup gajinya untuk kebutuhan sehari- hari. Akhirnya ia mencari tambahan paruh waktu diluar, dan alhamdulliah ia mendapatkan tambahan upah dari mengajar tambahan tersebut. jika guru tersebut hanya berdiam diri dan tidak melakukan mengajar paruh waktu diluar mungkin upah yang diterima guru tersebut akan segitu saja, karena rejeki yang sudah ditetapkan hanya sebatas itu.

Adapula kisah yang menceritakan seorang pegawai bank (sebut saja dia si B) yang ingin mengundurkan diri karena merasa pekerjaan yang dilakukan ini mengandung riba. Setelah menimbang- nimbang dan percaya akan ketetapan allah bahwa rejeki itu ditetapkan akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dan hanya menjalankan syariat saja dirumahnya yakni dengan menjalankan segala yang diperintahkan oleh allah, dan menjauhi larangannya. Melihat tindakan si B yang resign, keluarganya turut prihatin dan memberikan ia tunjangan dengan memberi makan. Mulanya ia ditawari kerja namun ia tidak mau ia hanya ingin menjalan perintah-nya saja. Setelah diberikan beberapa opsi namun tetap tidak ada perubahan akhirnya pihak keluarga tersebut merasa malas memberi bantuan jika sikap yang dilakukan terus seperti itu. Pada intinya dalam hal ini kita boleh menjalankan syariat dan berkayakinan bahwa rejeki itu sudah ada yang mengaturnya, namun kita tetap dianjurkan berusaha. Karena “tidaklah gusti allah mengubah nasib suatu kaum, jika kaum itu sendiri tidak mengubahnya.”


Hal ketiga, rejeki yang datang dari arah yang tidak diduga- duga. Kadang kita sempat bingung dari mana datangnya semua ini?, kenapa kok kita bisa mendapatkan ini? Ada beberapa hal yang harus kalian ketahui kadang itu memang rejeki kalian, namun terkadang itu adalah rejeki dari amalan- amalan yang kalian lakukan. Amalan yang seperti apa ini, hal yang sederhana semisal; kalian membantu orang yang tidak mampu, bersedekah, ataupun lainnya. tentu hal ini bisa saja terjadi, karena sudah dijelaskan bahwa jika kita membantu orang lain maka kita akan dibantu oleh allah kelak, dan jika kita bersedekah dijalan allah maka allah akan mengembalikan itu secara berkali- kali lipat.

Selain hal tersebut adapula amalan yang bisa mendatangkan rejeki lainnya, yakni dengan kalian meminta kepada allah secara langsung setelah sholat “mintalah maka akan aku kabulkan”.  Kalau kita tidak minta kepada allah lantas kepada siapa lagi kita akan meminta. Adapula lainnya dengan cara membaca al- waqiah setelah subuh dan magrib, atau kalian bisa melakukan sholat dhuha. Namun hal yang paling seru dan menarik yakni, lakukanlah sholat malam/ sholat tahajud di sepertiga malam. Maka insyaallah kehidupan kalian allah sendirilah yang akan mengaturnya.

Tidak ada rejeki dari allah yang bakal terlewat, dan tidaklah sampai para malaikat itu salah / tertukar dalam membagikan rejekinya kepada para manusia. Karena semua itu sudah ditetapkan, kita hanya harus bersyukur dan menjalani perintah dan menjauhi larangan dari allah. Maka allah akan menurunkan hidayah dan jalan terbaiknya pada hambanya yang beriman.

#inspirasiramadhan        #dirumahaja      #flpsurabaya      #BERSAMADI_HARIKE-5

1 komentar: