Sunnah Berasa Wajib
Semua orang menyambut gembira
bulan ramadhan ini. Tak jarang pula mereka berlomba- lomba dalam meningkatkan
segala amalan sholih mereka. sebagaimana sholat sunnah digencarkan, sholat 5
waktu jadi tepat waktu, memperbanyak sodakoh, membantu orang yang membutuhkan,
semuanya mereka lakukan agar pahala mereka bertambah. Namun disela- sela itu
tetap saja ada yang menjadikan hati mereka bimbang dan seringkali menjadi
masalah. yakni masalah sholat sunnah terawih, dilakukan dimana sebaiknya?
Hal tersebutlah yang juga
dirasakan penulis. Bagaimana tidak membuat gusar, karena seringnya bulan
ramadhan ini lebih baik kita sering ke masjid untuk bermunajad dan bermanja
dengan sang pencipta, tapi dikarena lagi musim pandemi COVID 19 menjadikan
berada dirumah saja. Ada hasrat untuk ke masjid dan melakukan ibadah
sebagaimana mestinya namun hasrat itu terbendung akan ketakutan COVID 19,
himbauan dari aparat desa setempat atau ini juga karena malas. Semua beda
tipis, setipis sayatan angin namun juga seluas hutan rimbah karena kalau
dipikir- pikir mencari alasan untuk kabur dari ajakan menjadi baik lebih
banyak, dari pada ajakan berbuat maksiat yang terlihat mudah untuk dikatak ayo.
Masalah sholat berjamaah dimasjid
dan anjuran untuk dirumah sekarang lagi sering dibahas. Adapun masalah ini
sempat heboh dan masuk dalam acara tv swasta yakni saat salah seorang warga
melaporkan kegiatan jamaah teraweh di masjid yang menyebabkan masyarakat tidak
terima dan menjadikan rumah warga tersebut sebagai objek amukan massa.
Sebagaimana hal tersebut dapat dikatakan bahwa kebebasan dalam bermasyarakat
memang tidak lagi bebas melainkan bebas itu terbatas dengan kebebasan masyarakat
lainnya. Apa yang dilakukan warga melapor tersebut dapat dikatakan tidak salah
karena bertujuan untuk mentaati peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah
tapi terlalu tergesah –gesah dan tidak melakukan tindakan preventif terlebih
dahulu kepada masyarakat sekitar.
Memang sejatinya sholat itu lebih
baik berada di masjid (terutama laki- laki), tapi kita juga harus melihat
situasi dan kondisinya juga. Sebagaimana apa yang ada sudah pernah diucapkan
berkali- kali, “jauhilah tempat yang mengandung wabah, dan jika engkau ada
dalam lingkungan tersebut maka jangan engkau keluar dari lingkunganmu
tersebut”. Hal ini bermaksud menjelaskan
adanya isolasi diri, secara baik dan benar. Kenapa demikian? Karena ditakutkan
jika engkau mendekati wabah tersebut maka dirimu akan tertular, dan jika engkau
sudah ada dalam lingkungan yang berwabah dianjurkan untuk mengisolasi diri
karena ditakutkan dirimulah yang menjadikan masyarakat lain itu tertular.
Masyarakat pada dasarnya sudah
paham, namun terkadang mereka menghiraukan masalah tersebut demi memburu pahala
tanpa memperhatikan orang yang ada disekitarnya. Ada yang mengatakan nabi
Muhammad SAW, beliau sholat teraweh dimasjid selama 3 hari lalu setelahnya ia
sholat teraweh dirumah dan begitu seterusnya bolak balik. Kenapa demikian?
Karena ditakutkan umatnya akan mengira ibadah sholat sunnah teraweh harus
dilakukan dimasjid padahal sholat tersebut bisa dilakukan dirumah. Meski
demikian tetap saja ada yang mendebatkan sholat teraweh itu lebih baik 8 rokaat
atau 20 rokaat? Banyak yang sekiranya menanyakan hal tersebut dan akhirnya
menjadikan keributan baru.
Ingat perkara sunnah jangan
disamakan dengan yang wajib. Janganlah kalian mengerjakan sesuatu yang sunnah
namun malah meninggalkan ataupun melupakan yang wajib. Alangkah baiknya
kerjakan sesuai dengan kepercayaan kalian namun jangan mengusik kepercayaan
orang lain. Karena sejatinya kebebasan kita semua itu terbatas oleh kebebasan
orang lain. Apa yang pernah saya dengar bahwa jangan mendahulukan sunnah namun
akhirnya menjadikan kekacauan, lebih baik jika mengikat rasa persatuan yang
sifatnya wajib agar tidak terjadi perpecahan. Karena sejatinya umat islam harus
tetap bersatu, untuk menunjukkan bahwa islam itu kuat dan tidak rapuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar