Efek Berantai Prank Youtuber
You tube memang sangat bersahabat
dengan kita pada musim pandemi seperti ini. Dikarenakan tidak adanya kesibukan
menjadikan sebagian waktu kita bisa digunakan untuk menonton you tube. Adapun fungsinya
bisa digunakan sebagai media pembelajaran, menghasilkan uang, melihat konten-
konten kekinian, reviewer makanan, dan lain sebagainya. Memang youtube kini
sedang sangat digemari. Bahkan kini sudah banyak orang telah menjadikan
youtuber sebagai profesinya.
You tuber ini pada
umumnya adalah mereka yang tidak gagap dalam teknologi. Terlebih mereka yang
memiliki ide dalam membuat konten yang sekiranya mampu menarik perhatian
masyarakat. Banyak sekali konten yang digemari ada yang suka mereview makanan,
membuat makanan kekinian, review dan unboxing barang, konten berbagi terhadap
sesama, bahkan ada yang membuat konten prank atau bahasa lainnya yakni usil
terhadap orang lain. Lebih – lebih seperti saya ini, masih belajar membuat
you tube karena memang kondisi seperti ini menjadikan adanya pembelajaran lebih
dan inovasi dalam mendapatkan ilmu dan penghasilan.
Link youtube saya; https://www.youtube.com/channel/UC1hjjuByzGO6Sfwu32POT4g
mohon untuk like dan subscribe kawan, untuk semangat belajar yang lebih baik.
Youtuber sejatinya memiliki ide-
ide segar dalam membuat konten, namun mereka perlu dibimbing untuk memberikan
dampak yang baik bagi masyarakat. Sebagaimana ini mereka telah menjadi artis
dunia sosial dan dikenal dalam bermasyarakat, tentunya konten- konten yang
diberikan harus memberikan dampak yang positif bagi penontonnya. Bukan hanya
ingin mendapatkan view yang banyak lalu mereka membuat konten yang tidak patut
dicontoh.
Seperti halnya dalam bulan
ramadhan ini hal yang lagi heboh adalah kasus prank youtuber yang memberi
beberapa orang kardus mie instan yang isinya batu bata dan sampah. Tentu hal
ini merupakan salah satu tindakan yang tidak menyenangkan bagi yang menerima kardus
mie instan tersebut. Hal ini juga sangat tidak disukai para youtuber lainnya.
sangat menyedihkan memang, dimusim pandemi seperti ini masyarakat sangat
kesusahan ekonomi. Mereka dengan seenaknya membuat konten prank yang membuat
geram masyarakat. perbuatan tidak terpuji ini akhirnya diproses oleh aparat
setempat.
Balasan dari konten prank
youtuber tersebut, kini banyak para youtuber tengah membuat konten youtuber
berbagi terhadap sesama. Sebagaimana mereka membagikan sembako ataupun uang
kepada masyarakat yang membutuhkan. Kali ini bukan abal- abal, benar- benar
berisikan sembako dan uang. Dan itu tidak hanya dilakukan oleh satu youtuber
saja, melainkan banyak youtuber melakukan hal itu untuk melakukan aksi balasan
karena telah melakukan tindakan tidak terpuji pada masyarakat di era seperti
ini.
Memang sedikit aneh bila
dilihat, karena bila kita tau bahwa dalam berbagi kita tidak sepatutnya memberi
tahu kepada seseorang bahwa kita sedang membagikan bantuan kepada masyarakat.
karena ditakutkan ada unsur riya’ didalamnya. Namun hal itu kembali lagi memang
kepada individu dan niatnya mereka seperti apa. Kita tidak bisa tau niat dari
seseorang itu sendiri biar para malaikat yang menilai dan memberi balasan yang
sesuai untuk mereka. sebagaimana jika mereka memberi mengharapkan pujian maka
mereka hanya mendapatkan pujian, jika mereka mengharapkan view dan edsense dari
youtube maka itulah yang akan mereka dapatkan, namun jika memang tulus untuk
allah maka apa yang mereka berikan akan mendapatkan pahala, rejeki dan
segalanya dari allah akan ketulusan tindakan tersebut.
Maka dalam hal ini tentunya sudah
dapat kita pelajari ada beberapa hal yakni, buatlah konten yang bermanfaat bagi
masyarakat jangan tindakan yang tidak terpuji, berbagi itu baik namun lebih
baik jika kita menyembunyikan amalan itu, dan kita tidak boleh berprasangka
negatif terhadap seseorang karena bukan kewajiban kita dalam menilai. Meskipun terkadang
hal itu sering terbesit sendiri bahkan penulis pun terkadang begitu. Karena manusia
tidak pernah luput dari dosa dan salah maka saling mendoakan agar dosanya
diampuni dan dimasukkan ke dalam surganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar