Sabtu, 09 Mei 2020

Motif Sebuah Tindakan

Motif Sebuah Tindakan

Tindakan seseorang tidak dapat kita duga sebelumnya. Tindakan ini pula yang mendasari sebuah niatan seseorang. Lebih seringnya yang kita ketahui tindakan itu ada yang untuk diri kita pribadi dan ada untuk orang lain. Sebagaimana seperti seseorang yang memberi hadiah. Hadiah dalam konteks ini dapat diartikan bermacam- macam bisa pemberian, bantuan, maupun kejutan itu sendiri. Sebagaimana pada kasus ini kita tidak membahas mengenai bentuk dari hadiah itu atau isinya, melainkan motif orang yang memberi bantuan itu. Pada kajian kali ini kita coba mengsangkutpautkan hubungan pemberi hadiah, persepsi penerima dan sangkut pautnya dengan allah.


Ada yang mengatakan just book by cover, namun dalam kasusnya seseorang tetap saja menilai apa yang diberikan tersebut dari isinya. Bilamana jika isi dari pemberian tersebut bernominal yang lumayan maka mereka dengan senang akan menerimanya. Namun jika tidak sesuai dengan hati mereka maka senyumnya akan terlihat berbeda, meskipun pada awalnya penerima terlihat bahagia karena sudah diberikan hadiah.

Masalah utama tidak terjadi pada penerima namun juga motif pemberi. Motif dalam hal ini dapat diartikan sebagai tujuan. Tujuan itu tergantung niatan apa yang ingin diberikan. Niat seseorang memang tidak dapat diulas secara mendalam sebelum kita tau mengenai sikap dan karakter orang tersebut. Namun niat seseorang dapat terekam dan sudah tercatat amalannya baik buruknya oleh malaikat. Sebagaimana contoh kasus pada postingan blog saya sebelumnya;

Perusahaan X yang membagikan bantuan kepada masyarakat yang ada di sekitar perusahaan tersebut. bila kita amati ada beberapa motif dalam pembagian sembako tersebut yakni; adanya pencintraan perusahaan sebagai peran pandemi Covid 19 dimata pemerintah, pencitraan dimata masyarakat, memang adanya sebuah kebijakan yang mengharuskan membagi bantuan sesuai dengan perjanjian (gugur kewajiban), atau memang karena memang dari hati dengan niatan lillah. Kita tidak tau menau hal tersebut.

Adapula contoh kasus tindakan seseorang dalam mendirikan sebuah usaha. Dalam menciptakan sebuah usaha tentunya kita mempertimbangkan apa yang akan kita lakukan dan untuk siapa saja kelak. sebagaimana jika mendirikan usaha hanya untuk mendapatkan keuntungan saja, atau memang bertujuan untuk mengurangi lapangan pekerjaan, atau sekedar ingin menjalankan sunnah nabi dengan cara berdagang. Hal tersebut tergantung dari niatannya.

Sebagaimana hal tersebut dapat kita garis bawahi lagi bahwa dalam tindakan itu akan selalu ada unsur ridho dan tidaknya gusti allah. sebagaimana  hal tersebut kita sudah merencanakan segala macamnya dengan baik, namun bilamana gusti allah tidak meridhoi maka rencana tersebut akan berantakan atau dapat dikatakan tidak mampu terkesekusi dengan baik. bisa saja terlaksana hari ini, esok, atau tidak jadi terlaksana karena suatu kendala.

Adapun yang harus digaris bawahi dalam hal ini adalah niatan seseorang tersebut. Ingatlah kawan sesuatunya dinilai dari niat. Tentu kita sadar bahwa niat itu penting dan perlu, bila mana niat itu buruk maka amalan yang dicatat itu akan buruk namun bila niat kita baik maka amalan yang akan dicatat adalah kebaikan. Senangnya lagi bila amalan itu baik dan tidak terwujud kita akan mendapatkan pahala dari niat tersebut, namun jika niat kita jelek dan tidak terlaksana maka niat buruk kita tidak dicatat. Maka tentunya libatkan niat baik karena allah dalam segala tindakan agar kita selalu mendapatkan ridhonya dan perlindungan dalam segala kegiatan kita. semoga kita selalu mendapatkan hidayah dan karunianya. Aamiin

#inspirasiramadhan        #dirumahaja      #flpsurabaya      #BERSAMADI_HARIKE-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar